SEJARAH DESA KARANGWANGUN
Asal Usul Desa Karangwangun
Asal mula Desa Karangangun tidak terlepas dari perkembangan agama islam di cirebon yang membawa pengaruh dan pembaharuan terhadap kultur budaya dan kepercayaan masyarakat .
Berita datang dan berkembangnya agama islam di cirebon terdengar kemana-mana, sehingga banyak orang berdatangan ke cirebon dengan maksud belajar atau hanya sekedar ingin tahu tentang sejarah agama Rasul itu.
Di antara mereka yang bermaksud datang ke cirebon ada seorang pemuda bernama INU dari daerah Jogjakarta, namun tersesat ditengah hutan yang banyak ditumbuhi pohon kesambi (orang menyebutnya kesamben), sehingga tidak sampai ketempat tujuan semula, ia akhirnya menetap dihutan itu dan meneruskan keyakinan serta kepercayaannya.
Di antara pepohonan itu ada dua pohon kesambi yang sangat besar dan rindang, dengan ketajaman bhatinnya buyut INU dapat mengetahui bahwa dikedua pohon itu ada sebuah istana kerajaan bangsa Jin, yang dipimpin oleh seorang raja bernama sultan mahmud, selanjutnya di bawah pohon itu ia membuat gubug tempat pertapaan yang terbuat dari anyaman daun kelapa yang biasa disebut blarak.
Buyut INU terkenal ilmu kesaktiannya, sehingga banyak orang berkunjung kepadanya, baik untuk penyembuhan penyakit, mengadu nasib ataupun berguru tentang ilmu kesaktian. Di antara mereka banyak pula yang tidak kembali dan terus menetap, sehingga mangkin ramai dan terbentuklah sebuah pedukuhan / pemukiman, karena berbagai kelebihannya terutama dalam bidang pengobatan, maka buyut INU mendapat julukan Mbah INU atau Mbah Dukun INU.
Selain Mbah INU kemudian bermunculan dukun lain yang cukup mempunyai pengaruh, seperti buyut YUDA dan Buyut KASIBAN, konon katanya mereka pendatang, murid pangeran SUTA JAYA, yang ditugaskan untuk mengembangkan ajaran agama Islam kebagian selatan wilayah Gebang.
Setelah Cirebon dikuasai oleh Kompeni Belanda, sekitar tahun 1800 dibentuklah kewedanaan dan Desa-desa. Pedukuhan kesamben diresmikan menjadi sebuah desa setelah mengalami proses yang cukup panjang pada tahun 1808 adapun kepala desa/Kuwu yang pertama adalah H.MUSTOFA (tahun 1830 - 1885), kemudian SELA PERWATA (Tahun 1885 – 1918).
Pada waktu Kuwu SELA PERWATA memerintah, keluar Instruksi Gubernur Jenderal Belanda mengenai Daupan (Penyatuan) desa-desa yang berdekatan. Desa kesamben yang berdampingan dengan desa Sasak terkena peraturan tersebut sehingga harus digabungkan. Melalui musyawarah warga kedua Desa, mereka berhasil menentukan nama desa hasil penggabungan dan tempat kedudukannya, yakni menjadi Desa karangwangun dan balai desanya di Sasak. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila banyak orang menyebut desa SASAK KARANGWANGUN.
Sebelum Desa sasak dan Kesamben disatukan dengan nama desanya yakni Desa Karangwangun, pada saat itu masih dengan sebutan desa Sasak, dipimpin oleh beberapa Kuwu sebelum Tahun 1918, yaitu :
Kuwu KLACIR
Kuwu SIMPEN
Kuwu DANA
Kuwu H. SULAEMAN
Yang selanjutnya dinyatakan sebagai Pemerintahan Desa Karangwangun, yang dipimpin oleh beberapa Kuwu/ Kepala Desa, sebagai berikut :
|
|||
NO |
NAMA |
PERIODE JABATAN |
KETERANGAN |
1 |
KLACIR |
Tidak tercatat |
Di Tokohkan menjadi Kuwu |
2 |
SIMPEN |
Tidak tercatat |
Di Tokohkan menjadi Kuwu |
3 |
DANA |
Tidak tercatat |
Di Tokohkan menjadi Kuwu |
4 |
H. SULAEMAN |
Tidak tercatat |
Di Tokohkan menjadi Kuwu |
5 |
SARDANI |
1918 s.d 1923 |
Kuwu (Definitif) |
6 |
SUARA PERMANA |
1923 s.d 1930 |
Kuwu (Definitif) |
7 |
BRAHIM |
1930 s.d 1933 |
Kuwu (Pejabat) |
8 |
DAKLAN |
1933 s.d 1939 |
Kuwu (Definitif) |
9 |
RASBA |
1939 s.d 1943 |
Kuwu (Definitif) |
10 |
DANA |
1943 s.d 1948 |
Kuwu (Definitif) |
11 |
T. RAKSA YUDA |
1948 s.d 1951 |
Kuwu (Definitif) |
12 |
RASJID SINGAWIJAYA |
1951 s.d 1956 |
Kuwu (Definitif) |
13 |
ARKAT DENAN |
1956 s.d 1965 |
Kuwu (Definitif) |
14 |
CASA |
1965 s.d 1976 |
Kuwu (Definitif) |
15 |
TAYUN MARGANI |
1976 s.d 1986 |
Kepala Desa (Definitif) |
16 |
KARYONO |
1986 s.d 1989 |
Kepala Desa (Pejabat) |
17 |
CASBA HARYANTO |
1989 s.d 1998 |
Kepala Desa (Definitif) |
18 |
KASJANI |
1998 s.d 2001 |
Kepala Desa (Pejabat) |
19 |
H. DAKIM KOSASIH |
2001 s.d 2011 |
Kuwu (Definitif) |
20 |
ARIPIN ANDONI |
2011 s.d 2017 |
Kuwu (Definitif) |
21 |
TRI WAHYU WIDIASTONO |
2018 s.d 2023 |
Kuwu (Definitif) |
22 |
TAUFIK ISLAMI, S.E |
2024 s.d 2031 |
Kuwu (Definitif) |
Pada Masa Pemerintahan Kuwu TAYUN MARGANI tepatnya pada tanggal 01 September 1981, turun sebuah Peraturan pemekaran Desa Karangwangun, pada saat itulah lahir Kembali Desa kesamben yang kemudian di rubah menjadi Desa Pakusamben, yang pertama kali di jabat oleh S.DAWING sebagai Juru tulis Desa Karangwangun.